"Sayank"...
malam itu kau rangkai kata satu demi satu..
menjadi sebuah kalimat yang membuatku terpaku...
ditemani suara bising ditepi jalan itu..
bibirku terasa kelu saat kau ada didepanku..
saat kau berkata,mau kah kau jadi kasihku??..
"sayank"..
setiap pagi kau ucapkan kata itu..
membuatku merasa istimewa.meski dihatiku terselip banyak rasa ragu...
ragu akan kata sayank.mu...
sayankmu,yang hanya terucap dari bibirmu..
"sayank"...
hari itu aku melihat kebenaran tentang dirimu..
dirimu dan semua rahasiamu...
rahasiamu yang menusukku tepat dipelipis mataku...
hari itu kulihat kau bersama perempuanmu..
dan yang kutahu saat itu hanya satu..
bahwa "sayank" mu PALSU!!!
by:dhewhye
Monday, December 5, 2011
Friday, August 26, 2011
Sahabat Kecilku
Sahabat Kecilku
sepertinya baru kemarin aku mendengarkan lagu itu bersamamu,...
lima belas tahun yang lalu,,
terasa begitu cepat berlalu,,
Sahabat kecilku,,,
kini kau menjadi pemuda gagah yang dicintai istrimu...
aku hanyalah sepenggal cerita masa kecilmu,,
yang mungkin kau anggap tidak terlalu penting bagimu,,
mungkin juga kau tak sempat mengingatku,,
tapi aku selalu teringat tawamu yang lugu..
saat kita berlari bersama di pematang sawah kala itu,,
ditemani layang - layang yang kau terbangkan untukku,,,
saat kita bergandeng tangan tuk lalui waktu yang seringkali membuatmu lesu,,
saat candamu pecahkan kesunyian karena kebodohanku...
dan saat aku menjadi saksi atas setiap perjalanan hidupmu,,
Tiga tahun yang lalu,,
kau pergi tuk mengejar angan dan cita mu,,
tahukah kau,aku kehilangan sahabat kecilku,,
aku terbiasa dengan tingkah usilmu,,
Sahabat kecilku,,
kan ku simpan rapi kisah kita dalam memori ingatanku,,
akan selalu kuingat bahwa aku mempunyai sahabat terbaik sepertimu,,
dan ku harap suatu saat nanti Tuhan menakdirkan kita tuk kembali bertemu,,
by:dhewhye
by:dhewhye
Wednesday, June 22, 2011
Dua jam aku menunggumu
Hatiku berselancar mengikuti arus gelombang cintamu...
Pipiku berkelopak semu merah...
Berdecak kagum diatas deretan deretan syair puisi cintamu..
Namun kini yang tersisa hanya luka penuh nanah...
Hari itu.dua jam aku menunggumu...
Dalam gelisah berbalut rindu..
Duduk di serambi rumah dekat taman bambu...
Aku menunggumu dengan seribu perasaan pilu..
Menangis deras dari setiap helai rambutku...ditemani hujan kala itu..
dua jam aku menunggumu,,
berharap kau datang meski hanya lewat bau tubuhmu...
hampir putus sudah semua asaku..
namun angin membawaku lari menembus dinding dinding khayalanku,,
sayup - sayup terlihat barisan budak budak pembawa impian..
biar malaikat yang memungut tiap ons air dari bola mataku..
bau aroma tubuhmu.tercium brcampur dengan wewangian..
digerbang itu aku melihat kedatangamu...
dua jam aku menunggumu..
pipiku berkelopak semu merah..
melihat kau datang.bersama perempuanmu...
kini yang tersisa hanya luka penuh nanah..
by:dhewhye
Monday, June 20, 2011
Sepuluh Bulan yang Lalu
hadirkan ingatan tentang kisah masa lalu.,,
tentang dua hati yang tak bisa menyatu,,
genderang pecahkan asaku,,
tuk mengusir sepi yang selalu memelukku,,
sepuluh bulan yang lalu,,
senyum manis terlukis dalam wajah indahmu,,
segenggam harapan kau taruh ditanganku,,
seribu angan tuk hadirkan mimpi indah untukmu,,
namun mengapa malaikat tak sampaikan harapmu,,
harapmu akan diriku,,
hingga hati ini salah berlabuh,,,
sepuluh bulan yang lalu,,
kulemparkan anganmu pada dinding dinding harapan palsuku,,
menggantung nafasmu,,
hingga menyendat nyendat setiap denyut nadimu,,
membunuh angan mu yang tlah kau sematkan padaku,,
wahai kasihku,,
sesal ku ucapkan atas kejahatanku,,
aku merindukan kisah sepuluh bulan yang lalu,,
dapatkah malaikat sampaikan kata maaf dariku,,
untukmu yang hampir mati karenaku,,
semoga bahagia selalu menyertaimu,,
dengan bidadari pilihan hatimu,,
by : Dhewhye
Surat untuk Ibu
tubuhku bagai terpaku oleh beribu ribu hinaan,,
lunglai dalam ingatan,,,
meninggalkan seonggok harapan,,,
waktu pun tak mampu mencegahmu,,,
hanya mampu mnjadi saksi bisu atas kepergianmu,,
mencatat seribu berita tentang mereka yang mengasihaniku,,
hari ini aku tulis surat untukmu,,
berharap kau dapat mendengarkanku,,
aku merindukanmu,ibu,,,
hari itu adalah mimpi buruk bagiku,,
bebanku terlalu berat,sedangkan tumpuanku hilang satu,,
aku ingin berbisik pada petang,,
bahwa mulai hari itu ada sesuatu yang pincang,,,
dan aku ingin berteriak pada petang,,
jangan kau hantam ia dengan sebongkah karang,,
sebab kasihnya tak kan pernah usang,,
by : Dhewhye
lunglai dalam ingatan,,,
meninggalkan seonggok harapan,,,
hari ini kujejalkan setumpuk memori tentang dirimu,,
menggeliat di dalam otak merasakan begitu pahitnya masa itu,,,
melihatmu pergi membawa sejuta rasa bersalahmu,,,
hingga aku terkoyak melihat kepergianmu,,
waktu pun tak mampu mencegahmu,,,
hanya mampu mnjadi saksi bisu atas kepergianmu,,
mencatat seribu berita tentang mereka yang mengasihaniku,,
hari ini aku tulis surat untukmu,,
berharap kau dapat mendengarkanku,,
aku merindukanmu,ibu,,,
hari itu adalah mimpi buruk bagiku,,
bebanku terlalu berat,sedangkan tumpuanku hilang satu,,
aku ingin berbisik pada petang,,
bahwa mulai hari itu ada sesuatu yang pincang,,,
dan aku ingin berteriak pada petang,,
jangan kau hantam ia dengan sebongkah karang,,
sebab kasihnya tak kan pernah usang,,
by : Dhewhye
Saturday, June 4, 2011
Tentang Cinta
Kucoretkan sebuah tinta saat aku mulai mengenal cinta....
Ku rangkai kata demi kata saat aku mulai merasakan cinta....
Hingga menjadi sederet syair ketika aku mulai bersahabat dengan cinta...
Namun ku mulai bosan ketika cinta mulai mempermainkanku...
Ku hentikan tinta saat cinta mulai menjauh dariku...
Dan hingga benar benar terhenti ketika aku mulai kehilanganmu...
Wahai kau cinta pertamaku.....
Namamu tlah terukir dalam hatiku.....
Kini kembali ku mulai merangkai kata...
Apakah ini suatu pertanda bahwa aku mulai jatuh cinta....
Tuhan menakdirkan kita berjumpa....
Tuhan menakdirkan ada kisah diantara kita...
Tuhan juga menakdirkan kita tuk saling berbagi cerita...
Tapi kenapa Tuhan tak menakdirkan kita tuk bersama....
Kau awali semuanya....
Membisikanku dengan kata cinta....
Tapi kenapa kau mengakhirinya dengan dusta...
Tahukah kau hatiku begitu terluka.....
by:dhewhye
Teruntuk Sang Pembual Cinta
Aku mengenalmu lewat tuturmu...
Aku menyukaimu lewat permainanmu....
Aku membencimu lewat tingkahmu...
dan aku menyesal kenapa takdir mempertemukan aku denganmu....
Perlahan kau masuk dalam kehidupanku....
Mengacak acak hidupku hingga bercampur baur tak teratur...
Membutakan mataku hingga tak bisa melihat cinta yang bernaung pada kesucian...
Memecahkan gendang telingaku hingga tak bisa mendengarkan kebenaran...
Melumpuhkan kaki ku yang akan beranjak meninggalkanmu tuk mencari kepastian....
Membuat mulutku membisu saat hatiku mengatakan,aku menyukaimu....
Membuat otakku bekerja hanya untk mengingatmu....
Tahukah kau wahai sang pembual cinta.....
aku menikmati bualanmu yang indah itu...
aku larut dalam permainanmu....
Itu bagai mimpi indah bagiku....
dan kini kau hancurkan mimpiku....
Hingga aku terbangun.....
Kau tak lagi ada disisiku bahkan aku tak mengenalmu...
hah...sungguh begitu lucu dan haru....
Perlahan kau meninggalkanku.....
Dan kemudian menghilang dari penglihatanku....
Sayup sayup terlihat kau bersama perempuanmu....
Inikah jawab atas segala penantianku??....
Ooh....
Begitu indah segala permainanmu atas diriku....
Terimakasih atas segala mimpi indahmu untukku...
Semoga karma menyertaimu selalu...
Wahai kau sang pembual cinta...
Bualanmu akan kukenang slalu......
by :dhewhye
Wednesday, June 1, 2011
Seutas Harapan
Sepi mencekam...
sendiri dalam lamunan...
Ku terseok dalam langkah...
menapaki setiap kehidupan tanpa arah...
Berdiri dalam keheningan malam...
Seutas harapan tak berwujud...
sendiri dalam lamunan...
Ku terseok dalam langkah...
menapaki setiap kehidupan tanpa arah...
Berdiri dalam keheningan malam...
Seutas harapan tak berwujud...
membumikan lara yang mengendap...
bagai lentera tanpa cahaya...
Tergolek lemah tanpa daya...
warna tanpa rupa...
jalan tak berujung...
lelah tanpa rasa...
hingga buta menghancurkan hati bertuan lemah...
bagai lentera tanpa cahaya...
Tergolek lemah tanpa daya...
warna tanpa rupa...
jalan tak berujung...
lelah tanpa rasa...
hingga buta menghancurkan hati bertuan lemah...
Wahai penguasa Takdir...
adakah seutas harapan untuk ku bahagia...
Bersamanya yang entah dimana...
Adakah secercah sinar yang dapat terangi malamku yang gelap...
wahai Engkau penguasa Takdir...
Dengarlah rintihan ini...
Subscribe to:
Posts (Atom)