Goresan Penaku
Thursday, February 23, 2023
SEPI MASIH MENEMANI
Friday, July 9, 2021
July 2021
Thursday, March 18, 2021
Catatan 2021
Tik tok tik tok.. waktu berjalan tanpa ada yang bisa menghentikan.. sedang aku terkurung dalam sepi. Kata orang semua akan berlalu. Sedih maupun senang mu silih berganti. Kenapa tidak denganku Tuhan.. sesekali aku lemah tanpa arah.. sesak di dada tak lagi bisa dirasa. Keras membatu.. adakah yang bisa memelukku kini ? Jangan hanya sepi yang selalu menemani. Berkali-kali ku memohon dengan mengiba pada sepi untuk pergi. Tapi kenapa semakin membuatku serasa mau mati. Tuhan, apakah aku terlalu hina untuk memohon? Maafkan aku yang kurang gigih merayuMu. Maafkan aku seringkali menyerah dalam meminta.
Kata orang setiap orang layak untuk dicintai. Kenapa aku merasa tidak demikian. Bahkan oleh orang tua sendiri. Aku merasa sebatang kara.. saudara serasa orang asing. Orang asingpun pergi silih berganti. Hanya aku yang masih tetap disini. Tuhan, aku ingin beranjak dari sepi.. Tuhan, aku tak mau lagi sendiri..
Sunday, January 5, 2020
Cinta Pertama akankah bersemi kembali ?
Waktu begitu cepat berlalu. Menggulirkan masa memainkan cerita. Kadang indah dan terlihat mudah. Namun tak jarang suram dan merumitkan. Cintaku kepadamu entah apa maknanya. Kadang menggelora seakan tak sanggup tanpanya. Namun kadang hilang begitu saja.
Ya mungkin itu sepenggal puisi yang dulu pernah aku buat untuk dia.cinta pertamaku. Saat aku duduk di bangku SMP. dan masih banyak bait puisi yang menumpuk aku ciptakan untuk dia. Ya.. untuk dia. Setiap pagi ku geletak kan buku puisiku diatas meja. Berharap dia selalu membacanya. Lalu ia mengambil pena. Menuliskan namaku. Itu saja sudah cukup membuatku bahagia. Waktu berjalan.. rasa itu selalu ada. Beranjak ke masa putih abu2. Sesekali aku menitipkan salam lewat teman baikku. Lalu ia membalas dengan mengirimkan pesan singkat untukku. Seketika aku bahagia tak terhingga.
Tahun tahun berlalu.. kuliah.. kerja.. dan menua. Entah mungkin ak yang menang belum beruntung. Atau Tuhan sedang menyiapkan yg terbaik untukku. 15th berlalu, kami bertemu kembali di usia 28th dengan status single. Disaat semua teman kami sudah berkeluarga. Kami seperti orang kehilangan arah.. lucu memang. Bertemu dalam rangka apa..? teman? Ya mungkin sampai kapanpun kau hanya menganggap ku sbg teman.
Aku sudah cukup kecewa. Bertubi-tubi menerima penolakan darinya. Sejak ia katakan ia menyukai wanita itu. Sudah kuputuskan. Aku terlalu berharga. Sedemikian rupa ak jelaskan. Waktu berlalu begitu lama. Waktu mengubahku,naluri berlari dariku. Namun sejauh aku melangkah. Akan kulakukan jika bisa bersamamu. Untuk kedua kalinya saat ku katakan, perasaan ku masih selalu ada. Katamu ak bisa dapatkan yang lebih. Maka detik itu jg ak berjanji, ak akan mendapatkan yg lebih dari mu.
Kini kau datang. Entah membawa cerita baru atau rasa yang lama. Sungguh,aku sudah kubur dalam-dalam rasa itu.
Semoga kita bahagia dijalan masing-masing.
Untukmu cinta pertama ku.
Yang mungkin tidak pernah bisa ku miliki.
Monday, September 16, 2019
Dear Allah
Tuhan. Saat ini hanya Engkau yang aku punya. Ak hidup atas kekuatan yang Engkau berikan. maaf jika ak hanya datang disaat aku merasa payah. Maaf jika aku meminta dan memohon dikala aku merasa buntu. Tetapi aku yakin Engkau mencintai semua hambaMu. Bahkan yang melupakan Mu pun selalu engkau beri kenikmatan. Aku sudah pernah terjatuh dua tahun yang lalu. Ak merangkak dan menangis berlutut mengiba kepada Mu. Lalu Engkau berikan ak keajaiban keajaiban yang tak pernah ak dapatkan sebelumnya. Saat itu ak payah. Cinta hilang.. teman hilang. Harta hilang.. ak tak punya apa-apa.. Hanya Engkau yang menolong hamba.
Wednesday, February 27, 2019
Catatan di awal tahun 2019
Friday, June 15, 2018
Aku berdiri di keheningan malam..
Menunggumu yang selalu tersenyum dalam mimpi..
Dalam sunyi menggerogoti pelan-pelan...
Kau cinta pertamaku yang takkan pernah hilang..
Seberapa waktu menguburmu dalam...
Masih saja tersimpan rapi di sudut hati ...
Takkan hilang oleh zaman..
Seperti namamu yang selalu menjadi coretan-coretan puisi..
Senja mungkin pergi..
Angin silih berganti..
Namun asaku tidak pernah terhenti..
Waktu mengubahku..
Jalan membawaku ..
Nurani berlari dariku..
Namun kembali sejauh aku melangkah akan kulalui,..
Jika bisa bersamamu, cinta pertamaku..
Denting suara menggema semesta..
Menyelinap masuk diam-diam,,
Aku terbujur kaku,,
Dalam gelap merintih sembilu..
Cinta, dapatkah kau damaikanku..
Bukan sekedar perih menemaniku..
Tak cukupkah kau hujankan peluru ke tubuhku..
Ku mohon dekaplah aku wahai kasihku,,
Yang hampir mati tertimbun jutaan rindu..