Thursday, February 23, 2023

SEPI MASIH MENEMANI

Tiga Puluh Dua Tahun hanyalah sebuah angka..garis senyum yang mulai terlihat. lemak yang mulai menumpuk karena metabolime tubuh yang mulai melambat. kantung mata yang mulai menghitam. disudut kamar yang kecilini aku bersembunyi.. ya.. keahlianku sedari dulu. bahkan hati yang terus ditempa ini semakin mati rasa.. bahkan kehilangan diriku yang dulu.. sendiri dan terus berlari.. entah sampai kapan?.. Tuhan ampuni hamba Mu yang hina ini.. jangan Kau hukum aku seperti ini..

Friday, July 9, 2021

July 2021

Tahun tahun silih berganti. Agaknya Tuhan mulai bosan dengan kelakuan manusia. Entah apa namanya, malapetaka tak kunjung reda. Entah ini peringatan atau hukuman dari Tuhan. Mengingatkan bahwa dunia ini hanyalah sementara. Yang kau kejar setengah matipun tak dapat menolongmu dari kematian. 

Waktu-waktu berlalu usia semakin menua. Aku seperti gelas kosong. Jika selama ini ak hanya mengandalkan waktu, untuk bisa lepas dari kesepian. Kini ak tak tahu harus berlari kemana lagi. Bukan ku tak bahagia atas diriku, tapi ak butuh teman hidup Tuhan.. sungguh ak benci untuk mengulang masa ini. Masa dimana aku sudah tak punya siapa-siapa lagi. Sampai kapan.. aku berlari tanpa tujuan.. tolong hamba Mu ini Tuhan, aku tak mau lagi sendirian..😢

Thursday, March 18, 2021

Catatan 2021

 Tik tok tik tok.. waktu berjalan tanpa ada yang bisa menghentikan.. sedang aku terkurung dalam sepi. Kata orang semua akan berlalu. Sedih maupun senang mu silih berganti. Kenapa tidak denganku Tuhan.. sesekali aku lemah tanpa arah.. sesak di dada tak lagi bisa dirasa. Keras membatu.. adakah yang bisa memelukku kini ? Jangan hanya sepi yang selalu menemani. Berkali-kali ku memohon dengan mengiba pada sepi untuk pergi. Tapi kenapa semakin membuatku serasa mau mati. Tuhan, apakah aku terlalu hina untuk memohon? Maafkan aku yang kurang gigih merayuMu. Maafkan aku seringkali menyerah dalam meminta.

Kata orang setiap orang layak untuk dicintai. Kenapa aku merasa tidak demikian. Bahkan oleh orang tua sendiri. Aku merasa sebatang kara.. saudara serasa orang asing. Orang asingpun pergi silih berganti. Hanya aku yang masih tetap disini. Tuhan, aku ingin beranjak dari sepi.. Tuhan, aku tak mau lagi sendiri.. 


Sunday, January 5, 2020

Cinta Pertama akankah bersemi kembali ?

Januari 2020

Waktu begitu cepat berlalu. Menggulirkan masa memainkan cerita. Kadang indah dan terlihat mudah. Namun tak jarang suram dan merumitkan. Cintaku kepadamu entah apa maknanya. Kadang menggelora seakan tak sanggup tanpanya. Namun kadang hilang begitu saja.

Ya mungkin itu sepenggal puisi yang dulu pernah aku buat untuk dia.cinta pertamaku. Saat aku duduk di bangku SMP. dan masih banyak bait puisi yang menumpuk aku ciptakan untuk dia. Ya.. untuk dia. Setiap pagi ku geletak kan buku puisiku diatas meja. Berharap dia selalu membacanya. Lalu ia mengambil pena. Menuliskan namaku. Itu saja sudah cukup membuatku bahagia. Waktu berjalan.. rasa itu selalu ada. Beranjak ke masa putih abu2. Sesekali aku menitipkan salam lewat teman baikku. Lalu ia membalas dengan mengirimkan pesan singkat untukku. Seketika aku bahagia tak terhingga.

Tahun tahun berlalu.. kuliah.. kerja.. dan menua. Entah mungkin ak yang menang belum beruntung. Atau Tuhan sedang menyiapkan yg terbaik untukku. 15th berlalu, kami bertemu kembali di usia 28th dengan status single. Disaat semua teman kami sudah berkeluarga.  Kami seperti orang kehilangan arah.. lucu memang. Bertemu dalam rangka apa..? teman? Ya mungkin sampai kapanpun kau hanya menganggap ku sbg teman.

Aku sudah cukup kecewa. Bertubi-tubi menerima penolakan darinya. Sejak ia katakan ia menyukai wanita itu. Sudah kuputuskan. Aku terlalu berharga. Sedemikian rupa ak jelaskan. Waktu berlalu begitu lama. Waktu mengubahku,naluri berlari dariku. Namun sejauh aku melangkah. Akan kulakukan jika bisa bersamamu. Untuk kedua kalinya saat ku katakan, perasaan ku masih selalu ada. Katamu ak bisa dapatkan yang lebih. Maka detik itu jg ak berjanji, ak akan mendapatkan yg lebih dari mu.

Kini kau datang. Entah membawa cerita baru atau rasa yang lama. Sungguh,aku sudah kubur dalam-dalam rasa itu.
Semoga kita bahagia dijalan masing-masing.
Untukmu cinta pertama ku.
Yang mungkin tidak pernah bisa ku miliki.

Monday, September 16, 2019

Dear Allah

28 tahun berlalu. Benar kata orang. Hidup seperti menumpang minum. Beginikah rasanya menua.. aku merindukan masa kecilku. Dimana semua masih begitu indah. Tanpa ada kecanggihan teknologi. Real dan tumbuh sebagai mana mestinya. Dengan mainan tradisional yang kental pada masanya. Beramai ramai dengan teman sebaya. Waktu terus berlalu.. tumbuh remaja dan dewasa.. ak sudah pernah menulis sebelumnya tentang perjalanan hidupku yg mungkin tidak terlalu berwarna bahkan mungkin terlalu banyak merana. Tapi kali ini aku akan mengingat kembali. Seseorang satu persatu beranjak melanjutkan hidupnya. Bahagia bersama belahan jiwanya dan melahirkan cinta. Tapi ironisnya aku justru merasa kehilangan. Orang yang dulu aku cinta silih berganti meninggalkan ku. Sahabat satu persatu bahagia dengan jalan hidupnya. Hingga ibu telah pergi sebelum melihatku bahagia.. aku disini sendiri bahkan setiap akhir pekan tiba, selalu mencari cara untuk bahagia. Teman tak ada apalagi cinta..

Tuhan. Saat ini hanya Engkau yang aku punya. Ak hidup atas kekuatan yang Engkau berikan. maaf jika ak hanya datang disaat aku merasa payah. Maaf jika aku meminta dan memohon dikala aku merasa buntu. Tetapi aku yakin Engkau mencintai semua hambaMu. Bahkan yang melupakan Mu pun selalu engkau beri kenikmatan. Aku sudah pernah terjatuh dua tahun yang lalu. Ak merangkak dan menangis berlutut mengiba kepada Mu. Lalu Engkau berikan ak keajaiban keajaiban yang tak pernah ak dapatkan sebelumnya. Saat itu ak payah. Cinta hilang.. teman hilang. Harta hilang.. ak tak punya apa-apa.. Hanya Engkau yang menolong hamba.

Kini aku merasakan kembali. Kau beri hamba nikmat sehat dan uang. Tapi hatiku kosong.. pergi sejauh kaki melangkah, hampa masih dirasa. Rupanya kebahagiaan bukan terletak pada tempat. Bukan pula karena harta.jika hingga detik ini doa hamba masih belum terkabul jua. Maka yang aku harapkan hanya berikan hamba kekuatan dan keyakinan. Tak peduli berapa kali hamba harus  menangis setiap kali aku sembahyang kepada Mu.tak peduli entah sampai kapan Engkau akan melepaskan satu persatu doa hamba. Tapi tolong berikan selalu hamba kekuatan dan keyakinan. Bahwa Engkau akan memberi yang terbaik untuk hamba. Maafkan juga jika doa hamba terkadang penuh paksaan. Seakan mendikte dan tahu apa yang terbaik untuk hamba. Maafkan jika kadang hamba merasa lelah. Merasa semua ini tak adil. Maafkan jika hamba kerap merasa semua jalan tertutup. Sekeras apapun aku berusaha, merasa selalu gagal. Mungkin yang terakhir tinggal lah ikhlas dan terus berdoa. Hingga Engkau memberikan keajaiban-keajaiban. Dan yang terkahir, mungkin ak bukanlah hamba Mu yang baik. Yang bisa menghafal semua kitabMu. Yang ku punya hanya cinta yang sederhana. Maka terima lah ibadah hamba sebagai bentuk terimakasih ku atas semua nikmat yang tak terhitung setiap waktu.

Dariku,
Hamba Mu yang penuh dosa.
Tapi Ampunan Mu lebih luas dari samudra..

Wednesday, February 27, 2019

Catatan di awal tahun 2019

Malam ini ku beranikan untuk menulis kembali. mungkin masih tentang kesedihan.. hanya ini yang bisa ku tulis. entah kenapa.. tanganku kaku saat hatiku bahagia. mungkin karena semua energi ku terserap habis oleh hati dan pikiranku.. 

malam ini, 27 ferbruari 2019. tahun ke sekian kalinya. yang tak ku inginkan untuk menulis tentang kesedihan. sebenarnya aku ingin memberikan kabar bahagia.. tak melulu menulis kepilu-an... aku juga lelah..maaf.. aku membukamu di saat aku sudah penat. ku pasrahkan semua kepadaNya.. berdo'a di malam ini saat semua orang tertidur lelap. meneteskan harapan yang selama ini aku pinta kepadaNya.. tahun ini. aku mulai menua.. lingkaran hitam dimata ku semakin menghitam.. garis senyumku sudah mulai terlihat.. itu tandanya usiaku sudah tak lagi muda.. setiap tahun.. dari pertama kali aku mulai menulis blog ini,, harapan demi harapan selalu aku tata.. tak boleh aku berputus asa karena tak boleh dalam agama.. tapi kadang keyakinan itu entah pergi kemana.. karena waktu demi waktu terlewati.. tapi aku masih disini saja.. 

ya Allah.. apa usahaku belum begitu besar ? atau do'aku belum engkau lepas satu persatu dari langit ? kadang aku berpikir, atau mungkin pintaku terlalu banyak ? ku rapi kan lagi harapku. .tak lagi bersyarat ini itu.. ku runtuhkan semua kesombonganku .. aku menggali dan belajar menjadi wanita yang mandiri.. namun masih belum juga cinta sejati itu datang.. lalu bagaimana dan dimana lagi harus kucari ?

aku hanya ingin menjadi wanita sempurna.. yaitu menjadi ibu dari anak-anaku kelak.. menyempurnakan sebagian agamaku.. menggapai surgamu bersama laki-laki terbaik yang menjadi imamku.. kenapa orang terlihat begitu mudah.. sedang aku tak demikian ya Allah.. jika ada kesalahan masa lampau.. ampunilah hambaMu ini.. 

Friday, June 15, 2018

Puisi ini saya buat di usiaku yang hampir menginjak 27th. saat perjalanan hidup yang sudah banyak kulalui.. namun hanya perih yang kudapat.. waktu mengubahku. tapi cinta pertama tidak pernah mengenal perubahan..jika memang tetap dia bukan jodohku. saya berharap Tuhan mempertemukan aku dg cinta tulus yang selama ini aku rindukan



Aku berdiri di keheningan malam..
Menunggumu yang selalu tersenyum dalam mimpi..
Dalam sunyi menggerogoti pelan-pelan...
Kau cinta pertamaku yang takkan pernah hilang..
Seberapa waktu menguburmu dalam...
Masih saja tersimpan rapi di sudut hati ...
Takkan hilang oleh zaman..
Seperti namamu yang selalu menjadi coretan-coretan puisi..

Senja mungkin pergi..
Angin silih berganti..
Namun asaku tidak pernah terhenti..
Waktu mengubahku..
Jalan membawaku ..
Nurani berlari dariku..
Namun kembali sejauh aku melangkah akan kulalui,..
Jika bisa bersamamu, cinta pertamaku..

Denting suara menggema semesta..
Menyelinap masuk diam-diam,,
Aku terbujur kaku,,
Dalam gelap merintih sembilu..
Cinta, dapatkah kau damaikanku..
Bukan sekedar perih menemaniku..
Tak cukupkah kau hujankan peluru ke tubuhku..
Ku mohon dekaplah aku wahai kasihku,,
Yang hampir mati  tertimbun jutaan rindu..
 





Thursday, June 14, 2018

Demi Massa

waktu demi waktu terus berjalan..

menua itu pasti. tapi dewasa adalah pilihan.. tak terasa, hampir 27th usiaku.. pahit getirnya kehidupan sudah banyak ku lalui. masa demi masa ku lewati.. hingga detik ini pun masih semu.. mereka selalu bilang. aku seorang yang pemilih..
Dari sedih, bahagia, hancur dan terpuruk hingga kini aku bangkit. tak ada orang di sekililingku. tapi aku tetap berjalan tegar.. namun aku tidak tahu sampai kapan aku sanggup bertahan disini.. 

Mereka selalu bilang, kapan aku bisa membuktikan.. kepada mereka bahwa aku bahagia. kepada dia yang pernah menghancurkanku.. tetapi pertempuran sesungguhnya bukan melawan mereka ataupun dia.. melainkan diriku sendiri. aku tidak butuh dipandang bahagia oleh orang-orang. aku hanya ingin menggapai bahagiaku sendiri. bahagia seperti yang ada dikepalaku.. aku tak ingin menghabiskan sisa hidupku dengan orang yang salah. bukan tentang harta, yang selama ini mereka katakan. aku hanya butuh seorang yang berkarakter. yang bertanggung jawab dengan apapun yang ia perbuat. yang senantiasa mengingatkan dan mengajak kebaikan. yang selalu santun terhadap siapapun.. yang bila bicara tegas dan tidak berubah-ubah. yang mempunyai planning atau pemikiran sepuluh langkah didepan wanita. yang tidak mudah menyerah dalam keadaan. yang tidak sombong apabila sudah berkecukupan. yang dapat mengambil keputusan di waktu yang tepat. yang berani mengakui kesalahan jika bersalah. yang selalu berkata jujur dalam bertutur. yang selalu bertingkah layaknya ksatria.. semua tentang personality . .

bukan hanya sekedar status.. yang seorang istri tetapi tak pernah dipedulikan suami. yang tak pernah diberi nafkah oleh suami. yang tak bisa memberi pengertian yang baik jika ada yang tak sesuai dengan keinginan kita. yang bermain dibelakang dengan wanita lain.. jika hanya status maka diibaratkan seperti gelas bergambar bunga-bunga tetapi dalamnya kosong tak berisi..
jika yang kau cari kekayaan, ia bisa habis. yang berparas tampan, kelak akan menua bersama.. tapi yang berkepribadian baik akan selalu mendamaikan jiwa..