Hari
itu seharusnya menjadi hari paling berbahagia baginya. Penantian selama delapan
tahun. Suatu acara sakral yang dulu ia idam-idamkan berubah menjadi pertanyaan
besar dalam dirinya. Benarkah ia akan melangsungkan acara itu, seketika
perasaan bimbang menyelimuti dikala ia dalam riasan pengantin. Sejak 1th
terakhir ia menjalin hubungan dg seorang laki-laki. Cintanya pada kekasih yg ia
pacari selama 8th semakin lama semakin memudar. Entah siapa yang salah. Dari
pengakuannya, kekasihnya tidak memperlakukan semanis selingkuhannya.
Pernikahanpun digelar.. semua berlangsung dg lancar. Ada kebahagiaan, pesta,
dan tawa dalam sandiwara.. siapa yang menyangka hingga malam pertamanya pun ia
masih teringat dg selingkuhannya. Pernikahan yg suci dan sakral. Begitu banyak
orang membayangkan pernikahan terindah bersama orang yang ia cintai, yang
selalu ada dalam suka maupun duka, terlupakan karena rasa takut usianya akan
lapuk dimakan masa. Bagaimana bisa kita mengahabiskan waktu dg seseorang atas
dasar kewajiban ? lalu definisi pernikahan macam apa menurutnya? Mungkin memang
benar tidak semua orang bisa hidup bersama dg cinta sejatinya. Tapi akan lebih
bahagia jika kita bisa menjadikan pasangan kita sebagai cinta sejati.. jika
memang ia tak bisa memutuskan menikah dg orang yang ia anggap cintai saat itu,
bukankah akan lebih baik mencari cara bagaimana mengembalikan rasa seperti dulu
kala saat ia masih mengidamkannya bersama suaminya ? bukan sibuk memikirkan
bagaimana kelanjutan hubungan dengan selingkuhannya..? jika memang tidak berani
mengambil keputusan dg siapa kita akan menghabiskan sisa umur kita, membangun
keluarga kecil bersamanya.. bukankah akan lebih berbahagia jika ia menerima
takdir. Menjalani dengan tulus... bukan mencari pembelaaan agar tetap bersikap
sekedar menjalankan kewajiban. Sebelum terlalu jauh, kembalilah ... carilah
jalan, untuk menemui suamimu.. sebelum kau terlalu jauh tersesat dan sebelum
kau katakan, maaf suamiku aku mencintainya..
Sunday, November 29, 2015
Friday, November 13, 2015
Untuk aku yang masih menunggu Hadiah terindah dari-Mu..
aku disini masih menjaga semuanya. Engkau bahkan Maha Melihat apa yang aku lakukan,, jika ini suatu proses membuatku menjadi pribadi yang lebih kuat, maka kuatkanlah aku ya Allah.. jika aku masih harus terus belajar dari orang-orang yang menyakitiku, lalu berapa pelajaran lagi yang harus aku lewati ya Allah.. Aku tidak bisa lagi mengoreksi apa yang salah dalam diriku.. yang ku tahu, aku menyayangi mereka dengan tulus.. selalu mempunyai rasa yang sederhana... tetapi ketulusan ini selalu tidak dihargai.. yakinkan aku, bahwa Engkau akan memberi yang terbaik... yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. yang membuat mereka menyesal karena telah meninggalkanku..Kalau boleh mengeluh, sudah tumpah semua peluh di ragaku ya Allah,, ini hanya sebagian kecil ujian yang Engkau berikan,. bukankah dari dulu aku adalah pribadi yang tangguh ?.. tak perlu kuceritakan pada dunia siapa aku sebenarnya. yang selalu ku tunjukkan pada mereka bahwa aku selalu baik-baik saja..maka yakinkan aku bahwa aku bisa melewati ini juga ya Allah..hanya Engkau yang mampu menguatkanku...Hanya Engkau...Peluklah aku ketika aku merasa sepi dan rapuh ya Allah... agar aku tidak merasa sendiri..
Subscribe to:
Posts (Atom)