Wednesday, April 12, 2017

Sang penakluk Hati

Di Ujung tahun, aku menemukan dirimu. dibanyak orang baru, dengan wajah yang berbeda. tapi menyakiti dengan senjata yang sama. Saat itu kau datang. sebagai penawar obat dan pengisi hati. mengobati luka yang hampir mengering karena cinta pula. bukankah obat patah hati hanya disembuhkan oleh hati pula ?

Kau mengajukan penawaran untuk masuk ke kehidupanku. dengan seribu janji-janji manismu. aku mungkin terlihat lihai dalam permainan cinta. tapi siapa yang tahu, aku selalu kalah dalam permainan cinta. medan yang terlalu landai yang selalu aku pilih untuk bermain cinta. lalu takdir membawamu ke hadapanku. yang aku pikir saat itu adalah kau sengaja dikirim oleh Tuhan untuk mengobati lukaku. Ku lihat kau begitu baik.aku lelah selalu kalah dalam permainan. lalu aku memilih lebih baik dicintai dari pada mencintai.. bahagiapun datang dengan seiring berjalannya waktu. kau mengisi hari-hariku.. lalu ku jatuhkan hatiku padamu.. awal yang begitu manis kurasa.. tapi benar kata pepatah,, kalau orang bisa berubah kapan saja. hari ini mungkin cinta, tapi esok lusa bisa berubah menjadi benci. bisa saja... dan itu terjadi padamu. entah kemana janji-janji yang kau tawarkan padaku dulu.. entah kemana engkau yang ku kenal dulu.. seakan cinta itu hilang di kikis oleh waktu... sudah habis semua asa ku untukmu... lalu kau menyia2kanku.. entah apa salahku... mengapa kau setega itu.. ketulusanku selama ini tak pernah kau hargai.. jatuh sejatuh2nya saat kau melukai hati dan perasaanku..tak pernah kau tahu, bahwa sebenarnya aku seorang yang rapuh.. tumpuanku hilang satu. aku butuh engkau sebagai salah satu penguat hidupku. tapi mengapa engkau menghancurkanku.. perlukah aku menjual iba kepadamu.. bahwa aku tak sekuat yang terlihat orang-orang. lalu aku memutuskan untuk melepasmu.. jika memang kau tak pernah mencintaiku.. tak perlu dipaksa.. aku sudah berdamai dengan kenyataan..menerima kenyataan bahwa memang hidup begitu-begitu saja. ada yang saling cinta namun tak dapat bersatu. ada pula yang bersatu meski tak saling cinta. dan di dunia ini beribu-ribu orang yang mengalami itu. lalu kau datang kembali memberi angin surga. di saat aku sudah ikhlas dengan perlakuanmu. memberikan kesempatan kedua untukmu. karena aku memilih pergi bukan karena sudah tak sayang lagi. aku dibatas kesanggupan menerima semua perlakuanmu. ku percayakan lagi hatiku untukmu. tapi entah kau manusia atau pohon pisang. yang punya jantung tapi tak punya hati. kau hancurkan lagi hatiku..kau bilang sudah bersama perempuanmu.. dimanakah letak hatimu.. jika tak ingin tinggal.. mengapa harus merusak.. semoga semesta membalas perlakuanmu.. wahai kau sang penakluk si tinggi hati.

No comments:

Post a Comment