Friday, December 25, 2015

Akhir Sebuah Kisah

Tuhan, ini surat yang ke sekian kalinya aku tulis.. waktu demi waktu berputar. meninggalkan cerita. tetapi luka mesih menganga. Entah bagaimana, aku tak bisa menghapusnya dari hati dan pikiranku. mungkin aku terlalu naif..ini hanya permainan seorang player. bagaimana mungkin kau terlihat menyedihkan sedang ia berbahagia dengan yang lain. bahkan akupun tak tau apa ini yang disebut cinta. sedang aku bersatupun aku tak mau.. yang kutau, aku bahagia jika di dekatnya.. rindu tanpa kabar darinya. Tuhan, lepaskanlah semua rasa ini. aku mohon cukup kisah seperti ini terulang ketiga kalinya. aku sudah mengerti dan paham. aku hanya memohon.. pertemukanlah dg dia yang menjadikanku permaisuri di kerajaannya. yang menjadikanku sebagai yang utama. bolehkah aku merintih kepada Mu ya Allah... aku lelah dengan perulangan ini. ketulusanku tidak pernah dihargai oleh mereka. sungguh membuatku sesak..

Sunday, November 29, 2015

Suamiku, Maaf aku mencintainya...



Hari itu seharusnya menjadi hari paling berbahagia baginya. Penantian selama delapan tahun. Suatu acara sakral yang dulu ia idam-idamkan berubah menjadi pertanyaan besar dalam dirinya. Benarkah ia akan melangsungkan acara itu, seketika perasaan bimbang menyelimuti dikala ia dalam riasan pengantin. Sejak 1th terakhir ia menjalin hubungan dg seorang laki-laki. Cintanya pada kekasih yg ia pacari selama 8th semakin lama semakin memudar. Entah siapa yang salah. Dari pengakuannya, kekasihnya tidak memperlakukan semanis selingkuhannya. Pernikahanpun digelar.. semua berlangsung dg lancar. Ada kebahagiaan, pesta, dan tawa dalam sandiwara.. siapa yang menyangka hingga malam pertamanya pun ia masih teringat dg selingkuhannya. Pernikahan yg suci dan sakral. Begitu banyak orang membayangkan pernikahan terindah bersama orang yang ia cintai, yang selalu ada dalam suka maupun duka, terlupakan karena rasa takut usianya akan lapuk dimakan masa. Bagaimana bisa kita mengahabiskan waktu dg seseorang atas dasar kewajiban ? lalu definisi pernikahan macam apa menurutnya? Mungkin memang benar tidak semua orang bisa hidup bersama dg cinta sejatinya. Tapi akan lebih bahagia jika kita bisa menjadikan pasangan kita sebagai cinta sejati.. jika memang ia tak bisa memutuskan menikah dg orang yang ia anggap cintai saat itu, bukankah akan lebih baik mencari cara bagaimana mengembalikan rasa seperti dulu kala saat ia masih mengidamkannya bersama suaminya ? bukan sibuk memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan dengan selingkuhannya..? jika memang tidak berani mengambil keputusan dg siapa kita akan menghabiskan sisa umur kita, membangun keluarga kecil bersamanya.. bukankah akan lebih berbahagia jika ia menerima takdir. Menjalani dengan tulus... bukan mencari pembelaaan agar tetap bersikap sekedar menjalankan kewajiban. Sebelum terlalu jauh, kembalilah ... carilah jalan, untuk menemui suamimu.. sebelum kau terlalu jauh tersesat dan sebelum kau katakan, maaf suamiku aku mencintainya..


Friday, November 13, 2015

Untuk aku yang masih menunggu Hadiah terindah dari-Mu.. 
aku disini masih menjaga semuanya. Engkau bahkan Maha Melihat apa yang aku lakukan,, jika ini suatu proses membuatku menjadi pribadi yang lebih kuat, maka kuatkanlah aku ya Allah.. jika aku masih harus terus belajar dari orang-orang yang menyakitiku, lalu berapa pelajaran lagi yang harus aku lewati ya Allah.. Aku tidak bisa lagi mengoreksi apa yang salah dalam diriku.. yang ku tahu, aku menyayangi mereka dengan tulus.. selalu mempunyai rasa yang sederhana... tetapi ketulusan ini selalu tidak dihargai.. yakinkan aku, bahwa Engkau akan memberi yang terbaik... yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. yang membuat mereka menyesal karena telah meninggalkanku..Kalau boleh mengeluh, sudah tumpah semua peluh di ragaku ya Allah,, ini hanya sebagian kecil ujian yang Engkau berikan,. bukankah dari dulu aku adalah pribadi yang tangguh ?.. tak perlu kuceritakan pada dunia siapa aku sebenarnya. yang selalu ku tunjukkan pada mereka bahwa aku selalu baik-baik saja..maka yakinkan aku bahwa aku bisa melewati ini juga ya Allah..hanya Engkau yang mampu menguatkanku...Hanya Engkau...Peluklah aku ketika aku merasa sepi dan rapuh ya Allah... agar aku tidak merasa sendiri..

Monday, October 19, 2015

Surat untuk Tuhan

Tuhan, Aku tau Engkau ada di dekatku,, melihat hamba-Mu ini tak berdaya.Hatinya hancur.. karena ia tidak bisa mengendalikan perasaannya.. tolong dekap aku.. kuatkan aku,,, lapangkanlah hatiku... agar aku bisa berdamai dengan kenyataan.. lepaskanlah seluruh beban di pundakku Tuhan..ini terasa berat. aku seperti dejavu... kembali ke kisah masa lalu. apa ini salahku,.. sedang aku selalu tulus menyayangi mereka.. tapi apa balasannya.. Tuhan, jika menyayanginya adalah sebuah dosa dan kesalahan, maka aku mohon.. kirimkan dia yang tulus menyayangiku.. yang terbaik bagiku..aku lelah,,sungguh lelah dengan perulangan ini....Tuhan,,, ku mohon dengan mengiba..

Thursday, October 8, 2015

Masih Terjebak

Tuhan, ini seperti roller coster.. seketika aku dibuatnya melambung tinggi.. seketika aku jatuh dan dicampakkan. aku tidak tau harus berterimakasih atau apa. dititik tertinggi ini sebuah cerita..di titik terendah, ini soal keteguhan hati. sebuah keputusan untuk bisa mengabaikannya atau mengikuti terus permainannya. Aku tak tahu, tapi ini membuatku sesak. aku di persimpangan.. kenapa disaat aku telah jauh meninggalkanmu,, tiba-tiba kau datang.. disaat ada setitik harapan, kau seketika lupa ingatan. aku mungkin tidak ada hak untuk melarangmu, untuk memohon dan mengiba kepadamu untuk tetap tinggal. tapi tidakkah kau paham. ini hati.. bukan halte bus. kalau sudah berlalu tak usah repot-repot kembali..mungkin ini memang kebodohanku. yang tidak pernah bisa menolakmu. yang tidak pernah bisa mengabaikanmu. mencampakkanmu...ya.. ini memang salahku.. yang terlalu berharap angin surga yang kau hembuskan.. Tuhan... jika memang ia bukan yang terbaik untukku, ikhlaskan.. lepaskan semua beban di pundakku.. gantilah dengan yang lebih baik.. jika memang menyayanginya sebuah  dosa... maka ampunilah aku,..

Tuesday, September 22, 2015

Hujan

Bisakah aku seperti hujan. yang meski terjatuh berkali-kali akan selalu di rindukan.. ?  dan pelangi akan muncul setelah hujan turun. Tuhan, aku tahu Engkau sangat menyayangiku.. jika ini semua pembelajaran dari Mu.. aku yakin suatu saat nanti pelangi kan tiba untukku.. terimakasih Engkau selalu tunjukan apa yang seharusnya nampak. cepat atau lambat.. terimakasih karena Engkau selalu melindungiku dari tangan-tangan jahat mereka. aku yakin ujian ini akan membuatku semakin kuat. tapi jika tak pernah lolos lalu siapa yang bodoh ?.. 
Tuhan, bagaimana bisa aku terjatuh di lubang yang sama dan berkali-kali.. aku terperosok dalam.. jatuh dan jatuh... ku mohon, kirimkan bantuan lewat tangan-tangan Mu,.. untuk mengangkatku ke daratan... sungguh aku memohon dengan mengiba..

Sunday, August 30, 2015

DeJavu

Waktu selalu saja membawa perubahan. menggulirkan masa memainkan cerita. kadang indah dan terlihat mudah. namun tak jarang suram dan merumitkan. Tuhan. aku tak tahu apa yang terjadi. seolah ini seperti Dejavu. terjadi berulang-ulang. Dulu aku dipertemukan dengan seseorang. Yang tinggal sebentar tapi begitu membuatku nyaman. lalu pergi dan memilih wanita lain.. kini aku Engkau pertemukan lagi, dengan seseorang.. yang membuatku jatuh.jatuh hati..meski aku tak tahu apa maksud kehadirannya..tapi aku merasakan rasa yang tak sering aku berikan kepada seorang pria. apapun itu...mungkin ini memang salahku.. yang tak bisa membuat mereka untuk tetap tinggal.. entah aku yang terlalu perasa, atau terlalu naif..bukan aku tak menyukainya. tapi aku hanya tak bisa tunjukkan rasa itu. jika hati dan pikiranku bisa dibuka, selalu ada dia disitu. kini ia tinggal cukup lama.. tapi tak ada hal yang bisa aku lakukan untuk menahannya.. terasa sangat sulit..karena aku dan dia berbeda.. dan tak ada yang bisa aku perjuangkan akan perbedaan ini. Tuhan, aku menyukainya.. dia selalu mengganggu pikiranku.. dapatkah Engkau pertemukan dengan seorang yang lain. yang bisa membuat kupu-kupu seperti terbang disekitarku... dan dapatkah Engkau membuatku mempunyai kekuatan untuk menahan mereka. aku lelah..ini seperti ujian remedial yang berkali-kali diuji dan berkali-kali tak lolos. Tuhan aku lelah..

Monday, June 22, 2015

My Pray

Allah menciptakan manusia yang sifatnya berkeluh kesah. Sebenarnya, hal itu sangat dibenci. Aku hanya ingin menulis sedikit kisah asmaraku yang flat dan berulang. Dalam hidupku. Aku hanya jatuh cinta ke tiga orang. Dan ketiga nya tidak pernah sekalipun aku miliki. Pertama, aku bisa memandangnya, memegangnya, hingga aku mengungkapkannya. Tapi tidak pernah bisa aku miliki. Meski entah mengapa aku selalu merasa ia mempunyai sedikit rasa yang sama denganku. Hingga detik ini aku masih menyimpan rapi perasaan itu. Kedua, aku menyukainya... bisa memegangnya, dan kupu-kupu seolah terbang diantara kita. Kala itu.. aku tau kita saling nyaman, tapi aku tidak cukup membuatnya yakin bahwa aku menyukainya.. atau mungkin aku hanyalah pilihan keduanya. Ketiga, aku mengaguminya dari awal aku bertemu dengannya. Aku pun tak tau apa yang spesial darinya. hanya bocah kecil yang tengil. Tapi aku menyukainya. Hingga suatu saat ia menyatakan perasaannnya. Itu seperti mimpi bagiku. Memiliki status tapi tidak kumiliki hatinya. Kini ia menjadi pemuda yang dicintai istrinya. Membangun keluarga kecil bahagia. 24tahun berlalu tak sedikitpun kisah manis kudapat. Kini hal yang sama terulang. Entah perasaan apa, yang kutau aku menyukainya. Menyukai caranya memandangku. Menyukai caranya merayuku dan menyukai caranya menggodaku. Meski berbeda.. tapi aku menyukainya. Entah apa maksudnya. Atau memang hanya iseng.. tapi aku kehilangan saat ia tak lagi ada. Dan tidak ada yang bisa diperjuangkan dari perbedaan ini. Hari ini aku memohon,  ya Allah, pertemukan aku dengan seseorang yang membuatku jatuh cinta, membuatku merasakan kembali kupu-kupu terbang disekelilingku. Membuatnya yakin bahwa aku pelabuhan hatinya yang terakhir. Membangun keluarga kecil. Menjadikan aku ibu dari anak-anaknya. Aku yakin akan janjiMu ya Allah. Berikan aku kesabaran, untuk menanti kado terindah dariMu. Aamiin...

Saturday, May 16, 2015

Setitik Pena di waktu subuh

Mungkin dalam hidup, ada seseorang yang mempunyai cinta mendalam pada seseorang. Lebih dari sekedar suka. bahkan perasaan itu tidak pernah berubah sedikitpun. meskipun bertahun-tahun telah berlalu. seperti aku.. yang mengagumi dan menggilainya... yang meskipun sudah 12tahun berlalu, perasaan itu masih sama.Apakah nasib penggemar hanya akan menjadi penggemar ?.. yang tidak pernah bisa memilikinya ? yang hanya akan terus hidup di palung hati terdalam.. dan hidup di alam bawah sadar kita.. Tuhan,, mengapa ia tidak mempunyai rasa yang sama denganku ? Sedang ia selalu hidup di hatiku.. bahkan mimpiku...

Tuesday, April 14, 2015

Di Persimpangan

Kita adalah penentu atas kehidupan kita. Tak sedikit sebagian dari kita bahkan takut untuk sekedar bermimpi. Malam ini aku kembali menulis. Di tengah sunyinya malam. Di sepanjang waktu yang terus berjalan. Aku di persimpangan. Tak tau arahku entah kemana. Selalu berada di tengah-tengah. Hanya ada dua pilihan. Sukses dalam karir, atau sebagai hamba Allah yang bertakwa kpd sang pencipta. Sukses mempunyai banyak definisi bagi setiap orang. Bagiku sukses itu ketika kita bermanfaat untuk banyak orang. Dan semua mata tertuju saat aku berbicara. Karena orang yang berintelek, akan terlihat dari cara ia berbicara. Sama seperti saat aku duduk di bangku SD saat semua quiz dari guru aku coba jawab semua, dan saat aku berada di bangku SMP, yang selalu berusaha tampil terbaik didepan kelas untuk berbicara bahasa inggris.  Namun mungkin itu hanyalah sekelumit kesuksesan saat aku kecil. Sedangkan seseorang akan dipandang ketika ia sudah dewasa. Kini aku hanyalah seorang petugas kasir. Yang takut untuk mengubah jalan hidupnya. Yang hanya berharap akan ada pangeran yang kan membawanya pergi. Menjadikannya permaisuri di kerajaannya. Seperti di dongeng-dongeng...aku tak akan menyalahkan latar belakang keluargaku. Itu hanya sekian persen dari faktor pendukung kesuksesan kita. Yang terpenting adalah pemikiran dan tekad. Mungkin aku sudah terlambat untuk menyusun cita-cita.. sedang yang lain sudah berada di depan sana. Kini aku merasakan menjadi seorang pecundang. Dan aku merindukan keberanianku seperti saat aku duduk di bangku SD.
Aku bukan motivator, bukan pula penulis hebat. Bukan juga orang hebat. Aku hanya seorang yang selalu mengambil hikmah dari setiap kejadian. Bahwa hidup ini selalu ada pembelajaran yang bisa kita petik. Aku hanya penulis amatir yang menulis sesekali saat inspirasi datang dan saat ada sesuatu yang ingin aku tulis. Saat kejadian-kejadian dalam hidup aku rangkum dan aku simpulkan sendiri. Rasanya aku sudah tidak tahu harus bermimpi apa lagi. Karena kesuksesan yang sebenarnya bukan diciptakan secara instan. Dulu aku bercita-cita sebagai seorang guru.sebuah cita-cita yang simple. Tapi tak sejalan dengan kenyataan. Rasanya tak adil jika menyalahkan dukungan orang tua. Bahkan diluar sana yang tak punya orangtua sekalipun, bisa sukses. Kini impian sederhanaku hanya bisa berbakti pada suamiku kelak.. aku akan menjadi guru terbaik untuk anak-anak ku kelak. Bukankah kesempurnaan wanita ketika ia menjadi seorang ibu ? Semoga Tuhan selalu memberiku kesabaran.. menanti hadiah terindah dariNya. Aamiin...